Yudi Guntara is known as one of the iconic or legendary Persib players. He started playing football in the 1990s and became a key player for Persib, who were at their most popular during that time. As a goalkeeper, Yudi is not just known for his strong saves which help protect other players, he also helps support the attacking team by scoring goals himself. Not only is Yudi a footballer, but he also takes part in Persib’s successes and important goals, which has made the club’s name even more popular.

Yudi memulai karier sepak bola dengan menjadi pemain aktif di klub Lembang pada tahun 1983. Seiring berkembangnya permainan Yudi, ia semakin terampil. Setelah menimba ilmu sepak bola di Diklat Salatiga pada tahun 1985, Yudi memutuskan untuk pulang ke Diklat Ragunan untuk melanjutkan pelatihan dan meningkatkan kemampuannya di bidang sepak bola. Di Diklat Ragunan, ia terus terus melanjutkan dengan intensif pelatihan untuk memperbaiki kemampuannya sendiri sangatlah hebat.

Bila Anda ingin bertaruh menjadi pesepak bola yang berhasil, pastikan Anda memiliki kesempatan secara terus menerus. Karena itu, Yudi sering tampil bersama timnas Indonesia Junior. Dia juga telah mengalami pertandingan internasional untuk mendapatkan ilmunya lebih dalam menjadi pesepak bola. Sejumlah kejuaraan dunia yang berharga bagi Yudi, seperti kejuaraan dunia di Riyadh, Saudi Arabia, membawa marga kemenangan baginya. Selama masih remaja, kemampuan Yudi sebagai pesepakbola semakin dikenal.

Karena suka kepada potensi itu, Yudi terus bersikeras untuk mematangkan kemampuan itu. Selain itu, ia juga sempat dirinya dicatat oleh klub papan atas Galatama, Pelita Jaya. Namun, Yudi lebih memilih untuk pulang ke kediamannya di Bandung, karena saat itu orang tuanya meminta agar Yudi fokus untuk melanjutkan perguruan tinggi. Saat itu, Yudi baru saja menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas atau SMA. Setelah pulang ke Bandung, ia pun ikut berlatih dengan klub sepak bola Jawa Barat, yakni Persib.

Tu, seorang pemain di klub Persib, sempat bergabung dalam uji tanding klub Persib untuk mencari pesepak bola yang dirancang dengan baik agar bisa meraih keuntungan bagi timnya. Itu sebabnya, pandangan Yudi terhadap timnya sangat jelas dari berbagai turnamen internasional yang dilaksanakan oleh klub Persib. Salah satunya, ketika pertemuan pertama Persib dengan Eredivisie, PSV Eindhoven di Stadion Siliwangi pada 1987 lalu, ia belum termasuk dalam skala transfers dan melaksanakan acara transfer secara resmi. Namun saat itu ia pun terikat resmi dan menandatangani syarat untuk mendukung timPersib. Bahkan ia hanya sebatas pekerja magang saja.

Yudi meminta agar dia bisa tetap di Persib, namun ia juga ingin diperkenalkan secara penuh kepada pengurus Persib yang mana ia sangat berharapkan mereka akan mengirimkan beasiswa untuknya agar dia bisa melanjutkan karir di perguruan tinggi. Namun keinginan tersebut tidak bisa diwujudkan. Justru sebuah klub populer dan terafiliasi, yakni STIE Perbanas Jakarta, yang memiliki kepentingan membantu Yudi.

Karena Yudi memiliki potensi yang hebat, ia berkontribusi dengan Persija sepak bola. Dia pun menjadi tim Persebaya di abril 1989 dan 1990. Dimana ia tampil sempurna dengan klub sepak bola Persija, kemudian ia dibutuhkan untuk meningkatkan tim Persebaya. Yudi kebetulan masih belum habis memori-mengapakan Persib sepak bola. Akhirnya ia berhasil menjadi salah satu bagian dari klub sepak bola Persib di hasil kompetisi Perserikatan Musim 1990/1991.

Memiliki prestasi tinggi dan berhasil mengalahkan lawannya, Yudi Guntara merupakan seorang pemain yang populer di Bandung. Dia sudah terkenal dengan performa dan potensinya di mana ia semakin membuat orang tertarik kepada klub ini. Selama 20 tahun, Yudi telah bergabung dengan Persib sebagai pemain utama dan berhasil melawan lawannya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *